Gempa Besar Kantō 1923
From Wikipedia, the free encyclopedia
Gempa Besar Kantō (関東大地震code: ja is deprecated , Kantō dai-jishin) atau Gempa Besar Tokyo menerjang Dataran Kanto di pulau utama Jepang Honshu di Prefektur Kanagawa pada pukul 11.58.44 JST (02.58.44 UTC) pada hari Sabtu, 1 September 1923. Berbagai laporan menunjukkan durasi gempa itu antara empat hingga sepuluh menit.[9]
関東大地震 関東大震災 | |
Waktu UTC | 1923-09-01 02:58:35 |
---|---|
ISC | 911526 |
USGS-ANSS | ComCat |
Tanggal setempat | 1 September 1923 (1923-09-01) |
Waktu setempat | 11:58:32 JST (UTC+09:00) |
Lama | 4 menit, 48 detik[1][2] |
Kekuatan | 7.9–8.2 Mw[3] |
Kedalaman | 23 km (14 mi) |
Episentrum | 35°19.6′N 139°8.3′E[4] |
Jenis | Megathrust |
Wilayah bencana | Jepang, Wilayah Kanto |
Kerusakan total | Extreme |
Intensitas maks. | XI (Ekstrem) JMA 7 |
Tsunami | Hingga 12 m (39 ft) di Atami, Shizuoka, Tōkai[5] |
Landslides | Ya |
Gempa susulan | 6 hingga 7,0 M atau lebih[6] |
Korban | 105.385–142.800 tewas[7][8] |
Gempa bumi ini berkekuatan 7,9 skala besaran momen (Mw),[10] dengan fokusnya jauh di bawah Pulau Izu Ōshima di Teluk Sagami. Penyebabnya adalah pecahnya bagian dari batas konvergen di mana Lempeng Laut Filipina melakukan subduksi di bawah Lempeng Okhotsk di sepanjang garis Palung Sagami.[11] Gempa ini menimbulkan kerusakan massal pada wilayah Kanto: Tokyo, kota pelabuhan Yokohama, dan prefektur di sekitarnya: Prefektur Chiba, Prefektur Kanagawa, dan Prefektur Shizuoka.
Total korban tewas mencapai 142,000 orang, kebanyakan korban tewas akibat kebakaran hebat di Yokohama dan Shizuoka, menjadikan salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah Jepang, setelah Serangan bom atom Hiroshima dan Nagasaki.