Kereta rel listrik JR East seri 205
tipe kereta api di Indonesia / From Wikipedia, the free encyclopedia
Kereta rel listrik JR East seri 205 (国鉄205系電車code: ja is deprecated , Kokutetsu 205-kei densha) adalah kereta rel listrik (KRL) dari Jepang yang diperkenalkan tahun 1984 oleh perusahaan Japanese National Railways (JNR) dan pasca privatisasi, KRL JR 205 ini dioperasikan oleh perusahaan East Japan Railway Company dan West Japan Railway Company. KRL ini beroperasi di berbagai jalur yang ada di Jepang dan kini beroperasi di lintas KAI Commuter di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak, Indonesia.
KRL JR East seri 205 | |
---|---|
Beroperasi | Ya |
Pembuat | Kawasaki Heavy Industries Nippon Sharyo Hitachi, Ltd. Kinki Sharyo Tokyu Car Corporation JR East Ofuna Works |
Digantikan oleh | JR East E231-500 (Jalur Yamanote) JR East E233-6000 (Jalur Yokohama) JR East E233-7000 (Jalur Saikyo) JR East E233-8000 (Jalur Nambu) JR East 209-500, JR East E231-0 (Jalur Musashino) |
Tahun pembuatan |
|
Mulai beroperasi | JNR (1968-1987) JR East (1987-sekarang), JR West (1987-sekarang) Fuji Kyuko (2012-sekarang) KAI Commuter (2013-sekarang) |
Tahun rehabilitasi | 2002-2005 |
Tahun diafkirkan | Mulai 2010 (JR East) |
Jumlah sudah diproduksi | 1.461 unit |
Jumlah beroperasi | 201 unit (JR East, per Desember 2020) 36 unit (JR West) 15 unit (Fujikyu) 800 unit (KCI, per Desember 2020) |
Jumlah diafkirkan | 377 unit (Jepang) 12 unit (Indonesia) |
Formasi | 2, 3, 4, 6, 8, atau 10 kereta per rangkaian (Jepang) 8, 10 atau 12 kereta per rangkaian (Indonesia) |
Nomor armada | HaE 1 - 32 (Jalur Saikyo) KuRa H1 - H28 (Jalur Yokohama) NaHa 2 - 15, 34 - 50 (Jalur Nambu) KeYo M1-M36, M51-M52, M62-M65 (Jalur Musashino) |
Kapasitas | 48 penumpang duduk dan 88 penumpang berdiri (kereta berkabin) 54 penumpang duduk dan 90 penumpang berdiri (kereta tengah) 30 penumpang duduk dan 120 penumpang berdiri (kereta 6 pintu) |
Operator | JNR (1985-1987) JR East JR West Fuji Kyuko KAI Commuter |
Depo | Jepang:
Indonesia: |
Jalur |
|
Data teknis | |
Bodi kereta | Baja nirkarat |
Panjang kereta | 20.000 mm (20 m) |
Lebar | 2.800 mm (2,8 m) |
Tinggi | 4.086–4.140 mm (4,086–4,140 m) |
Tinggi lantai | 1.180 mm (1,18 m) |
Pintu | 4 pintu dan 6 pintu di setiap sisi |
Kecepatan maksimum | 100–110 km/h (62–68 mph) |
Berat | 299–341 t (299.000–341.000 kg) (unit MC) 249 t (249.000 kg) (unit TC) |
Percepatan | 3,5 km/h/s |
Perlambatan | 3,5 km/h/s (normal) 4,7 km/h/s (darurat) |
Sistem traksi | Resistor Control + Field System Superimposed Field Excitation Control (CS57) Motor traksi: MT-61 VVVF-IGBT (JR 205-5000) Motor traksi: MT-74 |
Daya mesin | 120 kW (160 hp) per motor |
Transmisi | Motor Generator (MG) Tipe: DM-106 |
Unit pembangkit | 1.500 V DC (Listrik aliran atas) |
HVAC | AU75G/AU75M |
Sistem listrik | 1.500 V DC |
Metode pengambilan arus | Pantograf Tipe: PS-21 (Diamond Shape Pantograf) PS-33 (Single Arm Pantograf) |
Bogie | DT-50, TR-235 (205-0) & TR241B (TC 6 pintu) dengan pegas udara |
Rem kereta | Regenerative Brake, Electronically Controlled Pneumatic Brakes |
Sistem keselamatan | ATS-SN, ATS-SW, ATS-P, ATS-Ps, ATC-6, D-ATC, Deadman Pedal |
Alat perangkai | Shibata Coupling |
Kerja majemuk | MU socket |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) Lebar sepur Cape |
KRL ini beroperasi di Jepang sejak 1984 hingga saat ini, diawali dengan kedinasannya di jalur-jalur utama seperti Yamanote, Keihin-Tohoku, Chuo-Sobu, Saikyo, dan Yokohama, hingga beralih ke jalur utama yang tidak sepadat jalur tersebut seperti Nambu, Keiyo, dan Musashino untuk di wilayah operasional JR East, dan di jalur Tokaido, Hanwa, dan Nara untuk di wilayah operasional JR West. Seiring waktu, KRL ini dialihkan ke jalur-jalur cabang, maupun dijual ke Indonesia atau operator lain di Jepang, yaitu Fujikyu Railway. Harga KRL ini yang diimpor ke Indonesia adalah Rp 1 miliar/unit, dan dijual dalam beberapa rangkaian. Jika yang didatangkan 812 unit, maka harga impor KRL keseluruhan adalah Rp 812 miliar. Pada umumnya rangkaian yang beroperasi di Jepang dan didatangkan ke Indonesia terdiri dari 6, 8, atau 10 unit kereta lalu dikelompokkan lagi menjadi 8, 10 dan 12 kereta.
KRL seri 205 ini pertama kali didatangkan oleh perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (sekarang PT Kereta Commuter Indonesia, beroperasi sebagai KAI Commuter) pada akhir tahun 2013 dan direncanakan akan berlanjut hingga tahun 2020. Dengan jumlahnya yang banyak, KRL ini dapat merajai lintas Jabodetabek, dan kini seluruh lintas Jabodetabek pernah dilalui oleh KRL seri 205. KRL ini berteknologi resistor control (rheostat) dan VVVF-IGBT, dan karena sebagian besar KRL ini berteknologi rheostat, maka seluruh lintas di Jabodetabek juga dapat dilalui dengan mudah.