Pengguna:Dedhert.Jr/Uji halaman 05/5
From Wikipedia, the free encyclopedia
Argumen indispensibilitas Quine–Putnam[lower-alpha 1] adalah sebuah argumen dalam filsafat matematika yang membahas tentang keberadaan objek matematika yang abstrak seperti bilangan dan himpunan, posisi yang dikenal sebagai platonisme matematika. Argumen ini dinamai dari seorang filsafat yang bernama Willard Quine dan Hilary Putnam. Argumen ini merupakan salah satu argumen terpenting di dalam filsafat matematika.
Unsur-unsur argumen indispensabilitas kemungkinan berasal dari pemikir seperti Gottlob Frege dan Kurt Gödel. Walaupun demikian, pengembangan argumen Quine masih unik sebab memperkenalkannya sejumlah posisi filosofisnya seperti naturalisme, holisme konfirmasional, dan kriteria komitmen ontologis. Putnam memberikan argumen Quine rumus pertamanya yang rinci dalam bukunya pada tahun 1971 yang berjudulkan Philosophy of Logic. Akan tetapi, ia kemudian tidak berpendapat dengan berbagai aspek pemikiran Quine dan merumuskan argumen indispensibilitasnya sendiri yang didasarkan pada no miracles argument dalam filsafat sains. Bentuk standar dari argumen dalam filsafat kontemporer disematkan dengan Mark Colyvan; whilst being influenced by both Quine and Putnam, it differs in important ways from their formulations. Argumen ini disajikan di dalam Stanford Encyclopedia of Philosophy:[2][upper-alpha 1]
- Kita patutnya mempunyai komitmen ontologis kepada semua dan satu-satunya entitas yang harus ada untuk teori ilmiah terbaik kita.
- Entitas matematika harus ada untuk teori ilmiah terbaik kita.
- Karena itu, kita patutnya memiliki komitmen ontologis kepada entitas matematika.
Nominalist maupun para filsafat yang menolak keberadaan objek abstrak berdebat terhadap premis dari argumen tersebut. Sebuah argumen berdampak oleh Hartry Field mengatakan bahwa entitas matematika tidak harus ada untuk ilmu sains. Argumen ini didukung oleh percobaan yang menunjukkan bahwa ilmiah dan teori matematika dapat dirumuskan ulang menghilangkan semua sumber untuk entitas matematika. Beberapa filsafat yang lainnya Penelope Maddy, Mary Leng, Elliott Sober, dan Joseph Melia, berdebat bahwa kita tidak perlu mempercayai semua entitas yang harusnya ada untuk ilmu sains. Argumen dari penulis-penulis tersebut menginspirasikan versi argumen yang berisi penjelasan yang baru. Versi argumen tersebut didukung oleh Alan Baker dan Mark Colyvan, yang mendebatkan bahwa matematika harusnya ada untuk penjelasan ilmiah khusus dan begitupula untuk seluruh teori.