Story:Rangkaian perayaan Dipawali
From Wikipedia, the free encyclopedia
{"fromArticle":"Dipawali","frames":[{"image":{"filename":"Vaca (Bos primigenius taurus), Tierpark Hellabrunn, M\u00fanich, Alemania, 2012-06-17, DD 01.JPG"},"text":{"value":"Hari pertama didalam Perayaan Dipawali disebut dengan Vasu Daras. Vasu Daras diperuntukkan kepada Sapi (Hewan yang dipandang suci menurut Penganut Agama Hindu). Sapi merupakan perwujudan dari Bumi yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah.","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari pertama didalam Perayaan Dipawali disebut dengan Vasu Daras. Vasu Daras diperuntukkan kepada Sapi (Hewan yang dipandang suci menurut Penganut Agama Hindu). Pada saat Vasu Daras, Raja Pithu membebaskan rakyatnya dari bencana Kelaparan dengan menangkap \"Bumi\". Didalam mitologi Agama Hindu, Sapi merupakan perwujudan dari Bumi yang susunya membawa kehidupan dan kesuburan tanah."}}},{"image":{"filename":"Parure della regina maria amelia, parigi, 1800-15 poi 1850-75 ca.jpg"},"text":{"value":"Hari kedua (dhan teras) pada Perayaan Dipawali dipercaya sebagai hari terbaik menurut Penganut Agama Hindu. Pada Hari tersebut, Penganut Agama Hindu membeli berbagai barang berharga seperti Emas dan Perak karena dipercaya akan membawa keberuntungan.","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari kedua pada Perayaan Dipawali dipercaya sebagai hari terbaik menurut Penganut Agama Hindu. Pada Hari tersebut, Penganut Agama Hindu membeli berbagai barang berharga seperti Emas dan Perak karena dipercaya akan membawa keberuntungan."}}},{"image":{"filename":"The Rangoli of Lights.jpg"},"text":{"value":"Hari ketiga pada Perayaan Dipawali disebut dengan Naraka Chaturdashi. Naraka Chaturdashi merupakan hari peringatan ketika Dewa Krisna membunuh seorang raksasa yang bernama Narakasura. Peristiwa tersebut merupakan hari yang dilengkapi dengan pembuatan Rangoli.","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari ketiga pada Perayaan Dipawali disebut dengan Naraka Chaturdashi. Naraka Chaturdashi merupakan hari peringatan ketika Dewa Krisna membunuh seorang raksasa yang bernama Narakasura. Peristiwa tersebut merupakan hari yang dilengkapi dengan pembuatan Rangoli (Salah satu bentuk kesenian tradisional India berupa dekorasi dari beras dan tepung y"}}},{"image":{"filename":"Raja Ravi Varma, Goddess Lakshmi, 1896.jpg"},"text":{"value":"Hari keempat pada Perayaan Dipawali disebut dengan Laksmi Puja. Laksmi Puja dilengkapi dengan bentuk pemujaan terhadap Dewi Laksmi (Dewi yang membawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (Dewa yang membawa keberuntungan).","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari keempat pada Perayaan Dipawali disebut dengan Laksmi Puja. Laksmi Puja dilengkapi dengan bentuk pemujaan terhadap Dewi Laksmi (Dewi yang membawa kesejahteraan) dan Dewa Ganesha (Dewa yang membawa keberuntungan)."}}},{"image":{"filename":"Sri Mariamman Temple Singapore 2 amk.jpg"},"text":{"value":"Hari kelima pada Perayaan Dipawali disebut dengan Bali Pratipada. Bali Pratipada adalah hari peringatan ketika Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari sebuah bencana alam, Yakni banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana.","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari kelima pada Perayaan Dipawali disebut dengan Bali Pratipada. Bali Pratipada adalah hari peringatan ketika Dewa Krisna menyelamatkan rakyat dan sapi dari sebuah bencana alam, Yakni banjir dengan cara mengangkat Bukit Govadhana."}}},{"image":{"filename":"Yama - Savitri.jpg"},"text":{"value":"Hari keenam pada Perayaan Dipawali disebut dengan Yama Dwitiya. Yama Dwitiya merupakan hari peringatan untuk mengenang kunjungan Dewa Yama (Dewa kematian) ke tempat adiknya yang bernama Dewi Yami.","fromArticle":{"articleTitle":"Dipawali","originalText":"Hari keenam pada Perayaan Dipawali disebut dengan Yama Dwitiya. Yama Dwitiya merupakan hari peringatan untuk mengenang kunjungan Dewa Yama (Dewa kematian) ke tempat adiknya yang bernama Dewi Yami."}}}],"schemaVersion":1}