Halaman ini berisi artikel tentang pemberontakan 1969–2015. Untuk pemberontakan 1899–1913, lihat
Pemberontakan Moro. Untuk konflik sebelum 1899, lihat
Konflik Spanyol–Moro. Untuk serangkaian serangan di Sabah, lihat
Serangan Moro di Sabah.
Konflik Moro[34] adalah sebuah pemberontakan yang sedang berlangsung di pulau Mindanao, Filipina.
Informasi lebih lanjut Tanggal, Lokasi ...
Konflik Moro |
---|
Bagian dari Konflik sipil di Filipina, Persengketaan Borneo Utara, Intervensi militer melawan NIIS, dan Perang melawan terorisme |
Atas: Pasukan Filipina dan AS pada saat Pertempuran Balikatan Bawah: Seorang anggota Front Pembebasan Islam Moro sedang berlatih menggunakan senapan mesin ringan.
Peta Filipina menampilkan kawasan mayoritas Muslim Moro di Mindanao. | | Pihak terlibat |
---|
Filipina
Didukung oleh:
Amerika Serikat (penasehat)[1]
Australia[2]
Indonesia[3][4]
Malaysia (sejak 2001)[3][5][6][7]
Tim Pengamat Internasional
Militia sipil
- Red God Defenders[8][9](melawan BIFF)
- Ilaga
|
MNLF[10] MILF (sampai 2014)
MRLO[11]
Maute group[12][13]
Bekas pendukung:
China (untuk MNLF dan MRLO)
Libya (to MNLF)[14][15][16][17]
Malaysia (untuk MNLF dan MILF)[18][19][20] |
NIIS[21]
RSIM KIM[24]
Other rogue MILF factions
Supported by:
al-Qaeda[26]
14K Triad (untuk ASG)[27][28] | Tokoh dan pemimpin |
---|
Ferdinand Marcos (1969–1986) Corazon Aquino (1986–1992)
Fidel V. Ramos (1992–1998)
Joseph Estrada (1998–2001) Gloria Macapagal-Arroyo (2001–2010)
Benigno Aquino III (2010–2016)
Rodrigo Duterte (2016–sekarang) |
Nur Misuari
Habier Malik
Muslimin Sema Habib Mujahab Hashim Abul Khayr Alonto Murad Ebrahim Hashim Salamat
Awalnya didukung oleh:
Anwar Sadat[29]
Muammar Gaddafi
Mustapha Harun[30][31] |
Khadaffy Janjalani †
Galib Andang
Ameril Umbra Kato †
Isnilon Totoni Hapilon [22][32] | Kekuatan |
---|
125,000-130,000[33] |
15,000[33]
11,000[33] |
400[33] | Korban |
---|
Total korban tewas: Lebih dari 120,000-150,000 prajurit, polisi, otoritas pemerintah, warga sipil dan pemberontak[33] |
|
|
Tutup
Pada 1969, ketegangan politik dan pertempuran terbuka berkembang di antara Pemerintah Filipina dan kelompok-kelompok pemberontak Muslim Moro.[35] Pemberontakan Moro berujung pada pembantaian Jabidah, yang menewaskan 60 komandan Muslim Filipina atas operasi terencana untuk mengklaim kembali bagian timur negara bagian Malaysia Sabah. Sebagai tanggapannya, profesor Universitas Filipina Nur Misuari mendirikan Front Pembebasan Nasional Moro (FPNM), sebuah kelompok pemberontak bersenjata yang berniat mendirikan Mindanao yang independen. Pada tahun-tahun berikutnya, FPNM terbagi dalam beberapa kelompok yang berbeda yang meliputi Front Pembebasan Islam Moro, yang ingin mendirikan sebuah negara Islam di Filipina. Pemberontakan Moro berakar dalam sejarah panjang pemberontakan orang Bangsamoro melawan penguasa asing, bermula pada aneksasi Amerika atas Filipina pada 1899. Sejak itu, pemberontakan Moro beralih melawan pemerintah Filipina.
Jumlah korban konflik tersebut beragam; namun, perkiraan konservatif dari Program Data Konflik Uppsala mengindikasikan bahwa sekitar 6,015 orang tewas dalam konflik bersenjata antara Pemerintah Filipina dan faksi ASG, BIFM, MILF, dan MNLF antara 1989 dan 2012.[36]