Budaya telepon genggam Jepang
From Wikipedia, the free encyclopedia
Di Jepang, telepon genggam tersebar di mana-mana selama beberapa tahun sebelum fenomena tersebut menyebar ke seluruh dunia. Dalam bahasa Jepang, telepon genggam disebut keitai denwa (携帯電話code: ja is deprecated ), secara harfiah "telepon portabel," dan biasa dikenal sebagai keitai (携帯).
Mayoritas penduduk Jepang memiliki telepon seluler, yang sebagian besar dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti kemampuan video dan kamera. Pada tahun 2018, sebesar 65% dari populasi memiliki perangkat tersebut.[1] Kemudahan dan karakteristik dalam penggunaannya menyebabkan perkembangan dari budaya telepon genggam, atau "budaya keitai," terutama pada tahap awal adopsi telepon genggam berbeda dari belahan dunia lain.