Kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kampanye kepresidenan Joko Widodo 2014 diumumkan pada 14 Maret 2014, ketika partai politiknya PDI-P mendeklarasikan dia sebagai kandidat dari partai untuk pemilihan umum mendatang pada tahun 2014. Dia saat itu menjabat Gubernur Jakarta, dan sebelumnya Wali kota Surakarta. Dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pasangannya, dia terpilih sebagai Presiden Indonesia setelah pemilihan umum pada tanggal 9 Juli dan pengumuman resmi KPU pada 22 Juli.
Kampanye untuk | Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014 |
---|---|
Kandidat | Joko Widodo Gubernur Jakarta (2012–2014) Wali Kota Surakarta (2005–2012) Jusuf Kalla Wakil Presiden Indonesia (2004–2009) |
Afiliasi | Koalisi Indonesia Hebat |
Status | Diumumkan: 14 Maret 2014 Didaftarkan: 19 Mei 2014 Diresmikan: 31 Mei 2014 Menang pemilu: 22 Juli 2014 Pelantikan: 20 Oktober 2014 |
Markas pusat | Jl. Sisingamangaraja No. 5 Jakarta[1] |
Tokoh kunci | Ketua Timses: Tjahjo Kumolo Sekretaris: Andi Widjajanto Juru bicara: |
Pemasukan | Rp 312.376.119.823[3] |
Slogan | Jokowi-JK Adalah Kita |
| ||
---|---|---|
Sebelum menjadi presiden |
||
Kebijakan |
||
KTT yang Dihadiri
|
||
Situs Web Media sosial | ||
Didukung oleh empat partai politik, Widodo secara resmi memulai kampanyenya pada bulan Mei, diikuti dengan kampanye di media sosial dan fisik selama dua bulan. Setelah serangkaian perdebatan dan serangan, Widodo keluar sebagai pemenangnya dalam pemungutan suara pada 9 Juli, dengan memperoleh lebih dari 53% suara. Setelah gugatan yang gagal dari lawannya Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dia secara resmi dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014, menjadi Presiden Indonesia ketujuh.