Kehamilan remaja
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan dibawah usia 18 tahun pada waktu kehamilannya berakhir. Usia tersebut didasarkan pada UU Perlindungan anak yang terbaru. Berdasarkan usia tersebut usia remaja adalah usia 10-18 tahun. Seorang perempuan (remaja) dapat hamil karena melakukan hubungan seksual setelah ia mulai ovulasi yang dapat terjadi sebelum periode menstrual pertama (menarche), tetapi biasanya terjadi setelah periode-periode tersebut.
Kehamilan remaja | |
---|---|
Sebuah poster pemerintah AS tentang Kehamilan remaja. Lebih dari 1100 remaja, yang kebanyakan berusia 18 atau 19 tahun,[1] melahirkan setiap hari di Amerika Serikat. | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Obstetrik |
Kehamilan remaja tergolong dalam faktor kehamilan yang berisiko. Menurut Widiatiningsih dan Dewi (2017), perempuan hamil pertama di usia kurang dari 20 tahun memiliki organ rahim dan panggul yang belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Usia remaja juga memiliki risiko medis yang tinggi karena alat reproduksi belum cukup matang untuk melakukan fungsinya.
Kehamilan pada usia remaja lekat pula dengan perkawinan yang terjadi pada usia remaja. Sekitar 2,52 persen remaja di Indonesia melakukan pernikahan sebelum usia mencapai 16 tahun. Dari setiap 100 remaja perempuan, sekitar enam di antaranya telah mengalami proses persalinan sebelum usia 20 tahun.[2]
Setiap tahun, sekitar 21 juta remaja perempuan berusia 15-19 tahun di wilayah berkembang mengalami kehamilan, termasuk sekitar 10 juta kehamilan yang tidak diinginkan, dan sekitar 12 juta di antaranya melahirkan. Sekitar 777.000 kelahiran terjadi pada remaja perempuan di bawah usia 15 tahun, dengan jumlah kelahiran terbesar tercatat di Asia Timur (95.153) dan Afrika Barat (70.423) (WHO, 2020).