Suku Melayu
kelompok etnis yang berasal dari Asia Tenggara / From Wikipedia, the free encyclopedia
Suku Melayu (bahasa Melayu: Orang Melayu, Jawi: أورڠ ملايو) adalah salah satu kelompok etnis di wilayah Austronesia yang menempati wilayah Pesisir Timur Sumatera, Semenanjung Malaka, dan beberapa wilayah di Kalimantan. Selain itu, kelompok etnis ini juga dapat dijumpai di pulau-pulau kecil yang tersebar diantara wilayah besar tersebut. Wilayah-wilayah persebaran ini seringkali disebut sebagai Dunia Melayu. Pada masa sekarang Dunia Melayu merupakan bagian dari negara Malaysia, Indonesia (Sumatera bagian Timur dan Selatan, serta Pesisir Pantai Kalimantan), bagian Selatan Thailand (Pattani, Satun, Songkhla, Yala, dan Narathiwat), Singapura, dan Brunei Darussalam.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Orang Melayu اورڠ ملايو | |
---|---|
Jumlah populasi | |
c. 27 juta | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Dunia Melayu | c. 27 juta |
Malaysia | 15,479,600 |
Indonesia | 8,753,791[1] |
Thailand | 2,150,950[2] |
Singapura | 811,209[3] |
Brunei | 314,560[4] |
Dunia Arab | ~50,000[5][6] |
Australia | 33,183[7] |
Britania Raya | ~33,000[8] |
Amerika Serikat | 29,431[9] |
Myanmar | ~27,000[10] |
Kanada | 16,920[11] |
Bahasa | |
Mayoritas Melayu | |
Agama | |
Mayoritas Islam | |
Kelompok etnik terkait | |
Bangsa Austronesia terkait | |
a Beberapa data mungkin menunjukkan bahwa resipien merupakan orang dengan ras/suku/genetika campuran, tetapi dapat berbicara dalam bahasa Melayu, sehingga mereka dimasukkan ke dalam data. |
Meskipun suku-suku bangsa tersebut sama-sama disebut Melayu, namun terdapat beberapa perbedaan unsur bahasa, kebudayaan, kesenian, dan keberagaman sosial diantara sub-kelompok turunan dari bangsa Melayu itu. Hal ini dikarenakan suku Melayu inti menyebar ke berbagai penjuru wilayah Dunia Melayu, sehingga terjadi asimilasi dengan berbagai suku bangsa maupun etnis daerah tertentu di wilayah Asia Tenggara Maritim, sehingga melahirkan sub-kelompok turunan Melayu.
Secara historis, suku Melayu merupakan turunan langsung dari orang-orang suku Austroasiatik Austronesia yang menuturkan bahasa-bahasa Melayik yang menjalin kontak dan perdagangan dengan kerajaan, kesultanan, ataupun pemukiman tertentu (terutama dengan kerajaan Brunei, Kedah, Langkasuka, Gangga Negara, Chi Tu, Nakhon Si Thammarat, Pahang, Melayu dan Sriwijaya.)[12][13]
Richard H. Hopper menulis, nenek moyang suku Melayu adalah ras Austronesia atau Melayu Ponesia. Mereka berasal dari Timur Laut India, kemudian menjelajah daerah Yunnan di Tiongkok Selatan mejunu Birma - Siam - Indocina - Malaya antara tahun 2500 - 1500 SM. Mereka memiliki kebudayaan Neolitik dan agama Animistik.[14]
Ras Austronesia tersebut kemudian masuk ke Nusantara, Papua Nugini, dan wilayah Pasifik hingga Hawaii, selanjutnya ke Pulau Paskah dan Selandia Baru, terus ke Madagaskar. Mereka menggunakan perahu bercadik, (Hopper menyebutnya Penggandung atau rakit dan kano ganda) yang menggunakan layar.
Perkembangan dan pendirian Kesultanan Malaka pada abad ke-15 menyebabkan revolusi besar-besaran pada sejarah bangsa Melayu. Hal tersebut terjadi karena kesultanan tersebut membawa perubahan yang sangat signifikan pada tata kebudayaan. Kesultanan Malaka ini meraih kejayaannya pada masa tersebut.
Menurut catatan sejarah, suku Melayu telah dikenal sebagai komunitas pedagang lintas perairan dengan karakteristik budaya yang dinamis.[15][16] Mereka dapat menyerap, berbagi, dan menyalurkan sekian banyak keunikan kebudayaan dari kelompok etnik lain, seperti kebudayaan Minang dan Aceh.