Tariu Borneo Bangkule Rajakng
organisasi masyarakat Dayak / From Wikipedia, the free encyclopedia
Tariu Borneo Bangkule Rajakng (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [tariu.bornɛo.bangˈkulɛ.rajang]) atau yang disingkat sebagai TBBR atau dikenal dengan sebutan Pasukan Merah TBBR adalah organisasi kemasyarakatan (ormas) adat Dayak yang bergerak di bidang pelestarian adat dan budaya. Tariu Borneo Bangkule Rajakng berusaha mempertahankan tradisi untuk mendorong masyarakat Dayak bersatu, maju, dan bermartabat.[1] Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) yang dipimpin Panglima Jilah memiliki lebih dari 372,000 anggota yang tersebar di seluruh Kalimantan, Indonesia dan Sarawak, Malaysia.[2]
Artikel ini menggunakan kata-kata yang berlebihan dan hiperbolis tanpa memberikan informasi yang jelas. |
Fakta Singkat Singkatan, Pendiri ...
Singkatan | TBBR |
---|---|
Pendiri | Panglima Jilah |
Didirikan di | Mempawah, Kalimantan Barat, Indonesia |
Status | Aktif |
Tipe | Organisasi Masyarakat |
Tujuan | Pelestarian adat dan budaya |
Kantor pusat | Pontianak, Indonesia |
Lokasi | |
Wilayah layanan | Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara Sarawak |
Jumlah anggota | -+ 372,000 |
Bahasa resmi | Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa Melayu |
Pemimpin Besar | Panglima Jilah |
Afiliasi | Majelis Adat Dayak Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara |
Tutup